Ting ! (Sebuah Kisah Kehidupan Mencari Arti Kebaikan)

Judul Buku : Ting ! (Sebuah Kisah Kehidupan Mencari Arti Kebaikan) 
Penulis : Priyanto Chang 
Terbit : 2020 
Penerbit : PT. Alex Media Komputindo, Kompas Gramedia 
ISBN : 978-623-00-1207-5 
Pereview : Princess Sweet 

Sebuah kisah nyata yang dituangkan oleh penulis, dari seseorang dengan iklas menceritakan perjalanan hidupnya. Membangkitkan kembali kepedihan juga air mata. Ting, adalah anak yang sejak kecil bisa dibilang kurang didikan orangtua. Setiap kali Ting melakukan kesalahan Ibunya selalu membuang Ting ke dalam tong sampah dan menutup tong tersebut, dan yang dilakukan Ting hanya menunggu orang tuanya.

Kehidupan mereka sederhana, memiliki usaha menjual soto. Tetapi sering kali Ibu dan Ayah Ting bertengkar karena Ayah Ting yang bermain saham namun selalu gagal. Sibuk dengan urusan pekerjaan Ayah Ting jarang memberi waktu untuk Ting, suatu ketika Ayahnya tersadar untuk memberi waktu kepada Ting. Mengajak Ting bermain, makan di luar, membelikan Ting tas baru. Hari itu adalah hari terindah bagi Ting, apa yang ia inginkan sedari dulu sekarang ia rasakan.

Namun, karena sebuah kejadian. Ting harus kehilangan Ayahnya. Karna kehilangan Ayahnya, Kakek Ting Ayah dari Ayahnya Ting. mengambil Ting bersama ibu dan adiknya, dan mereka pun tinggal bersama dengan kakek Ting dan paman-paman Ting. Penulis detail ketika menuliskan kisah ini, ia bahkan mengambarkan denah rumah mak giok (tempat Ting tinggal bersama keluarganya) disinilah dendam itu dimulai, ketika Ting tinggal di rumah kakeknya Ting menjadi cucu kesayangan sang kakek. Hal ini membuat para paman Ting menyusun berbagai cara untuk menyingkirkan Ting dan keluarganya, dari cara" halus dengan membujuk sampai dengan cara meneror hingga pada saatnya ibu Ting jatuh sakit bahkan gila. Musibah ini menjadikan Ting yang semula ingin balas dendam namun karna dirinya masih lah seorang anak kecil yang tak berdaya. ketika pamannya meneror, Ting bergegas mencari jalan untuk kabur. Ting pun menjalani kehidupan jalanan, bertarung dengan orang-orang Madura, menjadi anak jalanan yang berjualan koran bersama derita kekerasan para preman pasar. 

Lagi-lagi penulis pun menggambarkan denah terminal (bedeng) dimana Ting dan anak-anak jalanan lainnya berteduh. Banyak hal yang dilakukan Ting, selalu bertindak tampa memikirkan akibat, selalu saja menimbulkan musibah besar, seperti melawan pertemanan pasar, menusuk yang sebenarnya sebagai sebuah perlawanan diri namun. Karna berbagi musibah yang terjadi Ting pun kembali lagi ke rumah dan menemui kakek yang sebenarnya sudah tau niat busuk pamannya sangat khawatir dengan Ting. Saat melihat Ting tiba-tiba pulang, amarah kakek pun melunjak. Ting pikir kakeknya tidak menghawatir kan dia. 

Panjang perjalanan yang Ting lalui, pertama kali jatuh cinta, meninggalkan orang yang ia cintai, bertengkar dengan kakek dari Ibunya Ting. Namun dibalik semua dendam juga perjalanan pahit itu, Ting menjadi orang yang baik dengan pemadam api yang hanya di temukan Ting dari sang Nenek ibu dari Ibunya Ting. Pesan nenek : "jadilah orang baik, Ting. Jika kita selalu berbaik hati, setiap hari adalah hari yang baik. Kalau kita tidak menyakiti orang lain, kita akan bisa hidup tenang". 

Kisah ini sangat panjang, menyedihkan, penulis juga selalu menggambarkan dengan detail setiap kisah Ting. Juga megajarkan pembaca gimna garis keturunan Tionghoa, marga-marga Tionghoa. Sebab anak-anak yang bisa sampai kependeritaan jalanan, bagaimana pelacur bisa ada. Cinta yang sulit untuk ia raih, harga diri yang tergambar hanya "Anak Sampah". Aku suka kisah ini, mengajarkan arti kebaikan dan hidup diluar yang begitu pahit hingga membuat hati kita dengan kehidupan normal seperti tersayat. 

Salam Literasi ✨

No comments:

Powered by Blogger.